Infokito - Pribahasa yang dulu sering kita dengar dan selalu ada dalam pelajaran bahasa indonesia di sekolah dasar "TAK KENAL MAKA TAK SAYANG"
Itulah yang sebenarnya terjadi saat ini dimana media arus utama (mainstream-red) melakukan "TIPU" mengenai sosok FPI dan imam besarnya HABIB RIZIEQ SHiHAB, berikut kami akan beberkan apa-apa yang selama ini ditutupi media arus utama, yang kami petik dari status Fanpage KH ARIFIN ILHAM
Front Pembela Islam yg dipimpin ayahanda Habib Rizq Syihab,
semoga ALLAH selalu menjagabeliau…aamiin. Rasulullah bersabda, "Al Mu’min
kaljasadi wahidi” orang beriman itu bagaikan SATU TUBUH, bila satu anggota tubuhnya disakiti
maka anggota tubuh lainnyapun merasakan sakit” (HR Bukhori Muslim).
FPI dalam tubuh umat Islam Indonesia laksana TANGAN, inilah
dakwah termulia, sebagaimana Rasulullah mengajarkan, "Bila kalian melihat
kemungkaran maka perbaikilah dg tangan kalian, kalau tidak mampu maka dg lisan kalian, kalau tidak
mampu maka dg hati kalian, itulah selemah lemahnya iman” (HR Muslim).
Tentu FPI dg cara hikmah melalui musyawarah, izin, 3 kali
peringatan, dg atribut pakaian
dan organisasi yg jelas terdaptar legal. Baru melakukan
tindakan sesudah semua ikhtiar.
Sungguh sudah rahasia umum di negeri ini tempat tempat
ma’siyat dan program kemungkaran seperti pornografi, perizinan minuman keras, judi, perzinaan
dsb selalu dibekingi preman, oknum pejabat dan media sekuler. Sehingga beritapun tidak
seimbang seakan FPI anarkis, dan selalu dicari cari kesalahannya, kemudian dibesar besarkan
apalagi rentan dg masuknya provakator dg atribut yg sama.
Lihatlah di media, siapa yg ingin membubarkan FPI?…kebebasan
macam apa yg dinginkan? Ingat! Kalau ma’siyat dan kemungkaran dibiarkan merajalela
“fahaaqqo alaihal qoul” adzab ALLAH akan turun sebagaimana minimpa kaum Aad, Tsamud, kaum
homo dsb (QS Al Isro 16,17), apa terus dibiarkan saat hukum sudah bisa “dibeli” hancurlah
negeri tercinta ini.
TIDAK sahabatku, siapa yg CINTA ALLAH dan NEGERI INI tidak
boleh diam harus dakwah dan berjuang dg segala resikonya, dan kalian jangan diam, jadi
menonton, abu abu tidak jelas keimanannya, hidup ini pilihan yg konsekwensi di akhirat
nanti. ALLAH mengumpulkan
kelompok manusia jin di akhirat nanti bersama SIAPA YG
MEREKA CINTAI!, apakah kalian ingin berkumpul dg mereka para Pendukung ma’siyat dan kemungkaran
itu dg dailh hak asasi manusia yg sebenarnya merekalah yg menghancurkan HAQ MORAL GENERASI
BANGSA INI, NO WAY!
SubhanAllah sungguh abang sangat mencintai ayahanda Habib
Rizieq Syihab, abang shilaturahm ke rumah beliau, ke pesantren beliau, saat beliau di
penjara, saat beliau sakit dan hampir setiap lebaran shilaturrahm ke rumah beliau. Dan sampaikan
sekarang pun terus bersama beliau.
Bahkan ketika abang memimpin zikir bersama Panglima TNI, dan
KAPOLRI yg dihadiri 30 ribu anggota TNI di Monas, secara khusus mendoakan beliau agar
selalu dilindungi Allah. Abang sangat mencintai beliau karena Allah. Dan yaqin dg berita
gembira dari Allah dan RasulNya, InsyaAllah akan bersama beliau di akhirat kelak, dan
pembenci beliau akan dipisahkan dg beliau kelak di akhirat. “Teman-teman akrab pada hari itu
(Qiyamat) menjadi musuh bagi yg lain kecuali persahabatan karena Ketaqwaan (saling mencintai
krn Allah)" (QS Az Zuhruf 67). Rasulullah bersabda, "Yuhsyarul mar u maa man
ahabba", "seseorang kelak di akhirat dikumpulkan bersama siapa yg ia cintai di dunia" (HR
Muslim).
SubhanAllah, Ingat dulu Jaya Supratna, Ahmad Dani dan Ratna
Sarumpet membenci beliau,namun kemudian setelah bertemu, bertatap muka, berdialog,
menjadi berubah, menjadi mencintai dan mengagumi beliau, Allahu Akbar. InsyaAllah dg
hidayah Allah para pembenci beliau hari ini pun suatu saat akan mencintai beliau karena
Allah.
MasyaAllah beliau adalah figur teladan yg istiqomah, tegas, amanah,
berani, cerdas, beliau
seorang doktor dibidang Syariah, tidak takut pada siapapun,
rela mati demi Allah, tetapi
sangat rendah hati, terbuka saat dikritik beliau terima
lapang dada, belas kasih,
menghormati perbedaan keyaqinan, kebhinekaan negeri ini dan
tidak pendendam bahkan pada aparat yang memenjarakan beliau, bukan hanya dimaafkan
bahkan didoakan. Bagi beliau polisi bukanlah musuh tetapi mitra da'wah amar ma'ruf nahyu munkar.
Ingat saat Aksi Damai 212 beliau bersama ayahanda jendral polisi Tito duduk bersama,
bahkan habib sendiri memberikan piagam penghargaan yg bertuliskan Al Maidah 51 untuk bapak
jendral Tito, SubhanAllah.
Hidup beliau LILLAH FILLAH karena HAQ dan KEBERKAHAN negeri
tercinta ini, penjara tidak masalah bagi beliau, bahkan dibunuhpun beliau sama sekali
tidak takut. Beliau tahu da'wah dg hisbah, amar ma'ruf nahi munkar ini pasti dihujat,
dibenci, dan diperangi. "Tegakkan kebenaran, hancurkan kebathilan, pasti kalian dibenci para
durhaka itu" (QS Al Al Anfal 8). Karena itulah beliau IKHLAS menerima konsekwensi amal
mulia ini. Dan ini buah KERINDUAN kepada ALLAH dan SYURGANYA.
SubhanAllah tentu Ayahanda Habib Rizieq Syihab dg FPI nya
pun juga manusia biasa yg banyak kekurangan bahkan kesalahan, dan terbuka, siap untuk
nasehati. Saat abang sampaikan masukan langsung ke Habib, beliau sigap menerimanya, dan
memperbaiki kesalahannya bahkan minta didoakan dg rendah hatinya beliau mohon.
Semoga keberkahan selalu Allah limpahkan untuk beliau, dan
semua habaib dan ulama yg
berjuang demi keberkahan umat dan negeri kita Indonesia
tercinta...aamiin.
Dan semua yg membenci beliau dan yg ingin bubarkan FPI
diberi hidayah Allah dan tumbuh
rasa cinta pada beliau karena Allah...aamiin.
Saya Muhammad arifin ilham bersama ayahanda tercinta habib
Ali Abdurrahman Assegaf, Prof.DR Didin Hafifuddin, KH Syukron Mamun, Prof. DR Habib Ahmad
AlKaff, KH Mahrus Amin, KH Abdur Rasyid, KH Tengku Dzulkarnain, Abi Thamrin, Abah Roudh
Bahar, KH Athian Ali, ustadz Jafar Umar Thalib, kanda tercinta Habib Nabil Al Musawa,
habib Mahdi AlAttas, Aa Gym, DR Syafii Antonio, DR Bahtiar Nasir, DR Zaitun, DR Lutfi
Fathullah, Syekh Ali Jaber, ustadz Muhammad Khottot mencintai ayahanda DR Habiib Rizieq Syihab
karena Allah, juga ayahanda jendral TNI Gatot Nurmantyo dan ayahanda jendral polisi Tito
Karnavian.
Kami anak bangsa yg merindukan kedamaian dan keberkahan negeri tercinta ini.